Pesawat ruang angkasa Rosetta milik European Space Agency (ESA) telah mengumpulkan bukti pertama yang cukup jelas menunjukkan bahwa senyawa organik penting untuk kehidupan di Bumi dapat ditemukan pada komet, menyiratkan bahwa komet memainkan peran penting dalam memicu kehidupan di Bumi.
PUGAM.com – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat ruang angkasa Rosetta milik Badan Antariksa Eropa (ESA) telah secara langsung mendeteksi amino acid glycine serta metilamin dan etilamin juga debu dan gas awan di sekitar Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko yang telah mengorbit Bumi sejak tahun 2014.
Molekul organik ini biasanya digunakan oleh organisme hidup untuk membuat protein, dan fosfor juga terdeteksi di sekitar komet, merupakan elemen penting dalam DNA. Anda bisa mendapatkan gambaran dasar dari misi ruang angkasa yang dilakukan ESA melalui Infographic di bawah ini:
Bukti ini telah mendukung hipotesis panspermia yang mendalilkan bahwa kehidupan di Bumi bermula dari sebuah komet dan meteor yang membawa senyawa organik. Sementara dapat diterima secara luas bahwa ruang angkasa mengandung unsur-unsur kehidupan, hipotesis panspermia sendiri masih dipertanyakan oleh sejumlah ilmuwan karena hingga saat ini bukti pendukung masih dianggap tidak memadai.
NASA mencatat, para peneliti dalam misi ini telah menemukan bukti bahwa beberapa rancangan DNA dan molekul yang membawa petunjuk bagi kehidupan di Bumi telah ditemukan di meteorit. Penelitian ini memperkuat teori yang mengatakan bahwa sebuah ‘kit’ atau rancangan siap pakai telah dibangun di ruang angkasa dan dikirim ke Bumi oleh meteorit. Dengan kata lain, dampak komet di Bumi telah memicu munculnya kehidupan.
Jika bukan kehidupan itu sendiri, setidaknya apa yang dimaksud oleh penelitian ini adalah komponen kunci kehidupan bisa saja berasal dari luar angkasa.