ICMI Ralat Pernyataan Soal Blokir Google dan YouTube

Jimly Asshiddiqie

PUGAM.com – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H meralat keterangan pers yang disampaikan oleh Sekjen Jafar Hafsah terkait permintaan ICMI agar pemerintah memblokir Google dan YouTube.

“Memang sudah ada diskusi soal pornografi, tapi tak eksplisit soal Google dan YouTube,” kata Jimly saat dihubungi oleh Tempo, Rabu, 8 Juni 2016.

Menurut Ketua Umum ICMI 2015-2020 ini, pernyataan pers tersebut baru berupa pendapat tim sekretariat ICMI yang belum secara khusus dibicarakan dengan pengurus. “Redaksinya kurang rapi saja, semestinya tak langsung menyebut Google dan YouTube,” ujarnya.

Dia juga mengatakan pihaknya akan mengoreksi hal itu dan memperbaiki kode etik dalam pernyataan pers atas nama ICMI. Dalam keterangan ICMI yang juga ditulis di sejumlah media online nasional pada Selasa, Sekretaris Jenderal ICMI Jafar Hafsah meminta YouTube dan Google diblokir. Dia menyebutkan terdapat jutaan konten pornografi dan kekerasan di dua situs web itu.

“Situs ini telah secara bebas menyebarkan konten-konten pornografi dan kekerasan tanpa kontrol sedikit pun. Google dan Youtube telah memberikan dampak negatif bagi Indonesia, jika mereka tidak dapat mengontrol situs-situs yang mereka unggah untuk masyarakat,” ungkap Sekjen ICMI Jafar Hafsah dalam keterangan pers, Selasa (7/6/2016).

ICMI berpendapat bahwa Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk terbesar sudah saatnya berdaulat dalam bidang teknologi informasi dengan memiliki mesin pencari dan sosial media sendiri yang merupakan buatan anak bangsa sendiri.

Pernyataan dari Ketua Umum ICMI ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Menkominfo Rudiantara, yang mengatakan di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini mustahil untuk memblokir Google dan YouTube.

“Saya pikir tidak mungkin kami memblokir dua situs tersebut di era keterbukaan informasi. Itu juga dikatakan Prof Jimly (Asshiddiqie), Ketua ICMI, waktu saya hubungi kemarin,” ujar Rudiantara saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

“Di keterangan tertulis yang saya dapat dari Prof Jimly, beliau juga bilang kalau ICMI menyadari kebutuhan informasi di era keterbukaan informasi ini, jadi kami dan ICMI sepakat untuk concern di bidang itu sembari membentenginya dari pornografi,” kata Rudiantara.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments