Dengan membuat perbandingan antara penyakit seperti microcephaly, influenza, dan demam berdarah, peneliti telah mendapatkan wawasan baru tentang virus Zika. Studi mengungkapkan bahwa protein tingkat tinggi yang terbentuk secara alamiah dapat mencegah sel terinfeksi oleh virus Zika.
PUGAM.com – Ada laporan terbaru mengenai virus Zika. Tetapi perlu diingat, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan orang yang terinfeksi virus Zika dan tidak ada jaminan bahwa penelitian terbaru ini memungkinkan kita untuk membasmi virus Zika atau mengobati pasien yang terinfeksi.
Pada awal 2015, dunia dihebohkan oleh wabah virus Zika dan tidak banyak informasi yang diketahui kala itu mengenai virus yang satu ini. Salah satu karakteristik virus Zika adalah penyebarannya yang lambat namun secara pasti kini telah menyebar ke hampir 52 negara di seluruh dunia.
Para peneliti kemudian bekerja keras dan mulai mampu mengenali virus, yang pada gilirannya kelak bisa membantu kita dalam memerangi virus Zika. Menurut tim penelitian ini, informasi terbaru justru datang dari dalam tubuh kita sendiri.
Abraham Brass dan tim peneliti dari University of Texas Medical Center mampu melihat korelasi antara virus Zika dan microcephaly, penyakit saraf yang menyebabkan pengembangan otak dan tongkorak secara abnormal pada bayi yang baru lahir. Selain microcephaly, tim juga menghubungkan mekanisme biologis Zika dengan penyakit lain seperti flu dan demam berdarah.
Upaya perbandingan antara virus Zika dengan virus sejenis lainnya berhasil mengungkapkan pola tentang kehadiran interferon-induced protein 3 atau (IFITM3) yang terbentuk secara alamiah di dalam tubuh orang yang terinfeksi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa populasi dengan varian genetik tertentu dari gen IFITM3 lebih rentan untuk terinfeksi virus flu. Di sisi lain, IFITM3 ternyata mampu membangun ketangguhan membran sel manusia, sehingga lebih sulit bagi virus untuk menginfeksinya.
Jadi, dapat dipahami bahwa ada hubungan yang penting antara protein dan infeksi virus Zika.
Mengkarantina Virus
Sekarang, peneliti telah menemukan bawha protein IFITM3 bertindak melawan virus Zika. George Savidis, anggota dari tim peneliti Abraham Brass mengatakan: “Dengan hasil penelitian ini, kita melihat bahwa IFITM3 memungkinkan sel-sel untuk menelan dan mengkarantina virus sehingga menghentikan virus untuk menginfekasi sel tersebut, bahkan mencegah virus untuk menginfeksi sel tetangga.”
Meskipun hasil penelitian ini dipandang cukup menjanjikan, para peneliti menyatakan bahwa pengujian atau tes hanya dilakukan pada tikus dan sel-sel manusia yang dibudidayakan di laboratorium. Tim peneliti masih menguji studi ini pada subjek manusia yang sebenarnya.
Namun demikian, para peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi titik terang dalam upaya memerangi virus Zika. “Sekarang, yang lebih penting adalah kita bekerja untuk mengetahui bagaimana IFITM3 dapat memblokir virus, kemudian menggunakan pengetahuan itu untuk mencegah dan mengobati wabah virus Zika,” ujar Abraham Brass.
Untuk menambah wawasan Anda mengenai virus Zika, simak video singkat berikut ini:
[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=ZxhmmkmogF8″ autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]