Spotify telah menuduh Apple menggunakan App Store sebagai “senjata” untuk menekan para kompetitornya. Berikut respon Apple.
PUGAM.com – Apakah Apple benar-benar sedang memanfaatkan App Store mereka untuk mengalahkan Spotify atau justru Spotify lah yang melanggar aturan? Itulah pertanyaan yang masih belum terjawab hingga saat ini.
Perseteruan antara Apple dan Spotify dimulai ketika Apple menolak update baru untuk aplikasi layanan musik streaming Spotify. Spotify merespon hal itu dengan menuduh bahwa Apple menggunakan App Store yang mereka miliki sebagai “senjata” untuk menekan rival dari aplikasi dan layanan Apple Music.
Hari ini General Counsel Apple, Bruce Sewell angkat bicara dan balik menuduh Spotify. Menurut surat yang diterima oleh BuzzFeed, Sewell mengatakan bahwa Spotify meminta perlakuan istimewa.
“Kami merasa terganggu bahwa Anda meminta pengecualian untuk aturan yang kami berlakukan bagi semua pengembang aplikasi dan mengalihkan perhatian publik ke rumor yang belum tentu benar mengenai layanan kami,” tulis Sewell dalam surat tersebut, seperti yang dilansir oleh CNET.
Menurut surat yang ditujukan untuk Spotify tersebut, update baru dari aplikasi Spotify iOS memungkinkan pelanggan baru untuk mendaftar layanan streaming musik tanpa membayar biaya berlangganan aplikasi, yang sejak lama telah menjadi salah satu peraturan Apple App Store. Aplikasi Spotify dapat di download secara bebas dan pelanggan hanya akan membayar biaya berlangganan untuk layanan, sehingga secara teoritis Apple tidak menerima pemasukan dari Spotify.
Sebagai pembelaan bahwa mereka tidak melanggar aturan, kepala komunikasi Spotify, Jonathan Prince membuat postingan di Twitter:
This is what @Apple wants you to believe violates their rules. No offer, no purchase, no link to anywhere at all. pic.twitter.com/WzLDvWw2In
— jonathan prince (@jonathanmprince) July 1, 2016
Namun, Apple hingga saat ini belum memberikan komentar terkait pembelaan dari pihak Spotify tersebut.
Mengenai mekanisme pembagian pendapatan berlangganan aplikasi, baru-baru ini Apple memperkenalkan peraturan baru yang akan membagi pendapatan berlangganan dengan nilai yang lebih rendah. Sebelumnya, Apple berhak mengambil sekitar 30% keuntungan berlangganan aplikasi, tetapi sekarang menurut CNET telah berkurang prosinya menjadi hanya 15%, dengan catatan setelah pengguna memutuskan untuk berlangganan suatu aplikasi selama satu tahun.