PUGAM.com – Jika Anda penggemar film Jurassic Park tentu Anda tahu seperti apa T. Rex ketika mengaum. Mereka membuka mulutnya lebar-lebar kemudian mengeluarkan suara keras menakutkan, benar? Seperti yang ditampilkan pada video berikut:
[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=tGDfK7TOt5w” playlist=”Q3iElEt-k4g” rel=”no” https=”yes”]
Ini tidak sesuai dengan sebuah studi yang akan diterbitkan bulan depan dalam jurnal Evolution. Menurut studi tersebut, dinosaurus berbadan besar seperti T. Rex tidak berkomunikasi dengan cara mengaum. Dengan tujuan apapun mereka tidak mengaum, melainkan hanya sedikit bergumam.
Para peneliti mendapatkan hasil ini dengan memeriksa hal-hal yang paling dekat berkaitan dengan dinosaurus hidup yang masih kita punya: archosaurs (burung dan buaya).
Mereka meneliti organ vokal asli dan yang telah berevolusi dari archosaur dan repertoar besar yang dapat menghasilkan suara. Mereka menemukan bahwa burung memiliki cara khusus untuk memancarkan suara, disebut sebagai closed-mouth vocalisation (vokalisasi mulut tertutup) atau bersuara dengan mulut tertutup. Suara ini dihasilkan melalui kulit di leher burung sementara paruhnya ditutup.
“Melihat distribusi vokalisasi mulut tertutup pada burung yang hidup saat ini dapat memberiathukan kita bagaimana dinosaurus mengeluarkan suara,” ujar Chad Eliason, co-penulis studi tersebut, mengatakan dalam siaran pers.
Yang menarik adalah bahwa hanya hewan dengan ukuran tubuh yang lebih besar (seukuran burung merpati atau lebih besar) yang menggunakan teknik vokalisasi mulut tertutup ini. Tobias Riede, peneliti utama studi ini mengatakan ada hubungannya antara tubuh besar dengan fisika.
“Inflasi dari rongga elastis bisa menjadi tantangan tergantung ukuran,” katanya dalam siaran pers. “Tekanan paru yang diperlukan untuk mengembangkan rongga tergantung pada ketegangan atau elastitistas dinding rongga, dan ketegangan ini akan meningkatkan ukuran tubuh yang lebih kecil.”
Teknik vokalisasi mulut tertutup juga ditemukan pada beragam spesies archosaur tergantung pada perilaku dan keadaan lingkungan mereka. Meskipun sangat sulit untuk merekontruksi suara dari dinosaurus yang telah lama punah, para peneliti memiliki beberapa petunjuk lain yang menunjukkan bahwa dinosaurus menghasilkan jenis suara yang sama dengan hewan yang menggunakan teknik vokalisasi mulut tertutup.
Berdasarkan apa yang para ilmuwan ketahui tentang burung, dinosaurus kemungkinan tidak memiliki pita suara, sehingga mereka tidak mengaum layaknya singa atau berbicara layaknya manusia. Sebaliknya, mereka memiliki kantung udara, dan mungkin bahkan memiliki syrinx burung juga.
“Untuk mengetahui seperti apa suara dinosaurus, kita perlu memahami bagaimana burung hidup membuat suara,” Julia Clarke, co-penulis studi ini, mengatakan dalam siaran pers.