PUGAM.com – Terkadang, kita akan beralih ke musik melankolis untuk membuat diri kita merasa lebih nyaman dan lebih baik. Tapi mengapa kita berpikir bahwa musik sedih justru bisa membuat kita lebih baik dibandingkan musik yang mengusung nuansa ceria?
Musik sedih dipercaya mampu memicu kenangan positif yang dapat membantu mengubah suasana hati kita. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Durham University di Inggris dan University of Jyväskylä di Finalndia menganalisis tiga data survei skala besar, yang mencakup 2.432 orang secara keseluruhan, dan menemukan bahwa ada spektrum yang luas dari reaksi terhadap lagu sendu.
Tiga reaksi yang paling menonjol adalah: kesenangan, kenyamanan, dan rasa sakit. Menurut para peneliti, seringkali reaksi ini dipicu oleh kenangan bahagia atau sedih yang kembali muncul saat kita mendengarkan lagu sedih.
Seorang psikolog bernama Adrian North dari Curtin University di Australia yang tidak terlibat dalam studi mengatakan hal ini bisa dilihat dari dua sudut pandang mengapa kita menikmati mendengarkan musik sedih. Pertama, adalah dari sudut pandang psikologi sosial, dan kedua dari sudut pandang neuroscience kognitif.
Dalam psikologi sosial, kita merasa lebih baik tentang diri kita ketika kita fokus pada seseorang yang tidak jauh lebih baik dari kita, atau bahkan jauh lebih buruk dari kita, ini dikenal sebagai downward social comparison. Hipotesis lain dari psikologi sosial adalah bahwa orang suka mendengarkan musik yang mencerminkan keadaan hidup mereka saat ini. Lagu bertindak semacam garpu tala untuk menggambarkan kembali situasi yang kita alami.
Kedua, dari sudut pandang neuroscience kognitif, yang menurut Adrian lebih meyakinkan: adalah ada proses kimia yang benar-benar terjadi di dalam pikiran kita ketika kita mendengarkan musik sedih.
Beberapa ilmuwan berpikir musik melankolis terkait dengan hormon prolaktin, senyawa kimia yang membantu mengekang rasa sedih dalam diri kita. Tubuh pada dasarnya selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai macam peristiwa traumatis, dan ketika peristiwa itu tidak terjadi, tubuh akan merasakan sensasi menyenangkan.
Berkat scan otak, kita tahu bahwa mendengarkan musik dapat merilis sejumlah dopamin di dalam tubuh kita, dan mungkin dopamin merupakan salah satu penyebab mengapa kita merasa lebih baik saat mendengarkan musik sedih.
Hipotesis lain mengatakan bahwa kesedihan ditangani secara berbeda oleh pikiran kita. Pertama, ketika kita merasakan kesedihan lewat sebuah karya seni seperti lagu, film sedih, atau lukisan tragis, dan yang kedua adalah kesedihan yang dirasakan secara langsung lewat tragedi atau peristiwa yang kita alami.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa orang sering tertarik pada lagu sedih karena keindahan yang dirasakannya, dan estetika yang lebih besar dibandingkan lagu-lagu lain.
Satu hal yang pasti: kesedihan yang menyenangkan ini tidak bekerja dengan cara yang sama pada setiap orang. Para penulis penelitian ini menemukan bahwa sebagian orang tetap memandang lagu sedih sebagai sesuatu yang menyedihkan dan memiliki efek negatif bagi mereka. Jadi lagu sedih mungkin tidak akan selalu menjadi cara terbaik untuk menghibur teman Anda.
Temuan baru ini telah dipublikasikan dalam PLoS ONE.