Bakteri Vagina Memainkan Peran Penting Terhadap Penularan HIV

Bakteri Vagina Memainkan Peran Penting Terhadap Penularan HIV

Lactobacillus vagina memainkan peran penting terhadap penularan HIV (Kredit: Royaltystockphoto.com/Shutterstock)

PUGAM.com – Menurut penelitian yang dipresentasikan di 21st International AIDS Conference, bakteri vagina memainkan peran penting dalam penularan HIV heteroseksual. Peneliti mengatakan, peranan ini telah diabaikan dalam upaya mencegah penyebaran virus tersebut.

Seperti halnya usus dan mulut, vagina juga memiliki ekologi bakteri. Sistem vagina yang sehat biasanya didominasi oleh bakteri lactobacillus, tetapi ketika sesuatu telah menyebabkan penurunan tingkat lactobacillus, bakteri yang lain bisa meningkat. Persaingan antar bakteri ini dapat menyebabkan berbagai masalah, dan studi terbaru telah mengungkapkan betapa seriusnya efek yang ditimbulkan.

Dalam satu studi, wanita dengan konsentrasi tinggi bivia Prevotella hampir dua puluh kali lebih mungkin terserang HIV melalui seks dibandingkan mereka yang memiliki konsentrasi P. bivia rendah. Mekanisme untuk efek ini diidentifikasi sebagai bakteri yang menyebabkan peradangan pada vagina, yang pada gilirannya memicu pelepasan lipopolisakarida (LPS).

Studi lain menemukan bahwa bakteri yang berbeda, Gardnerella vaginalis, memiliki kontribusi yang lebih kuat terhadap penyebaran HIV, dimana G. vaginalis menyerap tenofovir gel yang memiliki peran perlindungan dalam mencegah penularan HIV, tetapi ketika tingkat lactobacillus di dalam vagina rendah, G. vaginalis akan mulai bergerak dan membut efek perlindungan tenofovir gel ini hilang.

“Mengurangi tingkat infeksi HIV pada wanita muda adalah salah satu tantangan terbesar di Afrika bagian selatan,” kata Profesor Salim Abdool Karim dari Pusat Program Penelitian AIDS Afrika Selatan (CAPRISA) dalam sebuah pernyataan. “Berdasarkan hasil penelitian kami, menerapkan kombinasi intervensi yang ditargetkan berbasis bukti untuk memutus siklus penularan HIV sementara efektif mengobati vaginosis bakteri.

Pada konferensi pers yang diadakan untuk membahas pencegahan HIV dan pengobatan di kalangan perempuan dan anak perempuan, Abdool Karim mengatakan bahwa temuan belum direplikasi untuk diterapkan di daerah lain. Ia mengatakan, “dalam studi yang lebih besar kita perlu melakukan analisis subkelompok untuk melihat sejauh mana infeksi vagina berkontribusi terhadap penyebaran HIV.”

“Mengurangi tingkat infeksi HIV baru pada wanita muda adalah salah satu prioritas tertinggi kami,” ujar Koordinator Global AIDS Dr Deboran Birx. “Temuan CAPRISA ini telah memberikan kami pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana cara melindungi perempuan muda dari HIV. Wawasan baru ini akan memungkinkan kita untuk bergerak maju dengan pemahaman yang berbeda tentang cara terbaik untuk melindungi perempuan dari HIV. ”

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments