Gonore Memiliki Kemungkinan Untuk Resisten Terhadap Segala Jenis Antibiotik

Gonore Memiliki Kemungkinan Untuk Resisten Terhadap Segala Jenis Antibiotik

PUGAM.com – Menurut Alodoker.com, Gonore atau kencing nanah adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang umum dan disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Pria maupun wanita bisa terjangkit penyakit ini. Bakteri gonococcus biasanya ditemukan di cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi.

Kabar buruknya adalah, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) melaporkan bahwa gonore kini mengembangkan resistensi terhadap dua jenis antibiotik terakhir yang mampu mengobati penyakit tersebut.

Dengan kata lain, penyakit menular seksual kini berada pada kondisi sangat berbahaya, dimana mereka menjadi resisten terhadap segala jenis antibiotik, dan tidak dapat diobati dengan obat-obatan yang tersedia saat ini. Dalam kondisi seperti ini, penggunaan kondom dianggap tidak akan banyak membantu.

Diperkirakan sebanyak 820.000 orang terinfeksi Neisseria gonorrhoeae bacteria setiap tahunnya di Amerika Serikat, dengan lebih dari setenganya adalah mereka yang berusia 15 dan 24 tahun. Saat ini, dokter menggunakan kombinasi dua antibiotik, azitromisin dan ceftriaxone untuk mengobati penyakit gonore. Strategi ini dilakukan agar jika bakteri memiliki ketahanan terhadap salah satu jenis obat maka obat yang lain masih dapat bekerja dengan baik.

Namun, sekarang penelitian telah menunjukkan bahwa resistensi terhadap kedua jenis antibiotik tersebut meningkat di Amerika Serikat. Dengan kata lain, pengobatan menggunakan azitromisin dan ceftriaxone tidak lagi efektif. Pada tahun 2014, persentase sampel gonore yang terbukti tahan terhadap azitromisin naik dari 0,6% menjadi 2,5%, sedangkan prsesentasi resistensi terhadap ceftriaxone naik dua kali lipat dari 0,4% menjadi 0,8%.

Kasus ini sebenarnya tidak begitu berbahaya karena bakteri yang resisten terhadap kedua jenis antibiotik tersebut masih dapat diobati menggunakan jenis antibiotik lain. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ini merupakan bendera merah atau peringatan bagi para peneliti CDC.

“Ini masih kecil, tapi apa yang kita tahu adalah bahwa bakteri ini telah menunjukkan kemampuannya berulang kali dalam mengembangkan resistensi terhadap antibiotik yang digunakan saat ini,” Robert Kirkcaldy mengatakan kepada health and medicine publication, STAT.

Jadi apa yang menyebabkan gonore tahan terhadap antibiotik? Para peneliti masih belum yakin, tapi apa yang menjadi masalah besar adalah ketika bakteri resisten terhadap jenis obat tertentu, mereka tidak akan pernah kehilangan kemampuan itu.

Itu berarti, gonore masih dapat diobati menggunakan antibiotik berbeda yang belum pernah digunakan sebelumnya. Strategi ini bisa saja diterapkan selama beberapa dekade ke depan. Banyak perusahaan kini sedang bekerja dalam pengembangan antibiotik baru, tetapi biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga antibiotik baru tersedia di pasar.

Kirkcaldy tidak akan berspekulasi tentang seberapa cepat gonore bisa menjadi resisten terhadap semua jenis antibiotik, tetapi ia tetap menekankan bahwa ini adalah sebuah masalah besar yang harus segera diselesaikan. Sementara itu, cara terbaik untuk melawan bakteri ini adalah dengan pencegahan, salah satunya bisa melalui penggunaan kondom.

Dan jangan khawatir, para ilmuwan kini tengah bekerja untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. Salah satunya dengan mengembangkan kondom hydrogel.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments