Kenapa Smartphone Bisa Meledak? Ini Penjelasannya

Kenapa Smartphone Bisa Meledak

Credit : AndroidPIT.com

PUGAM.com – Berbicara mengenai smartphone, 2016 adalah tahun yang cukup banyak menarik perhatian. Selain beberapa vendor besar mengeluarkan produk-produk terbaiknya, beberapa insiden juga menjadikan tahun ini sebagai tahun paling “panas”. Insiden yang paling banyak menarik perhatian adalah “meledaknya” ponsel Galaxy Note 7. Tapi bagaimana sebuah smartphone bisa meledak? Apakah semua smartphone memiliki kemungkinan yang sama?

Anda pasti tahu bagian yang paling berbahaya dari perangkat telekomunikasi mobile adalah baterai, namun kami di sini akan melihatnya secara lebih detail, bagaimana insiden ini bisa terjadi dan apa langkah-langkah keamanan yang perlu Anda ambil?

Dapatkah Baterai Smartphone Meledak?

Baterai yang digunakan pada smartphone kita saat ini (dan mayoritas perangkat elektronik lainnya) mengandung komponen yang mudah terbakar. Baterai yang dimaksud adalah jenis lithium, baik Li-ion maupun Li-Po. Semua baterai memiliki katoda dan anoda (positif dan negatif), sebuah zat yang mampu mengurangi atau menambahkan elektron sementara yang lainnya berfungsi untuk mengoksidasi dan mengumpulkan elektron. Proses ini secara keseluruhan digunakan untuk menyediakan kebutuhan energi perangkat-perangkat elektronik, termasuk smartphone.

Di semua baterai, katoda dan anoda dipisahkan oleh sebuah membran. Jika katoda dan anoda saling bersentuhan maka mereka akan bereaksi secara kimia, dan dalam kasus baterai lithium, reaksi ini akan terjadi sangat cepat. Ketika itu terjadi, istilah yang tepat bukanlah “ledakan”, tetapi “pembakaran” yang terjadi dengan cepat. Mengapa demikian? karena baterai tidak mengandung bahan bakar yang dapat menimbulkan ledakan keras, tetapi hanya akan terbakar dan mungkin juga dapat merusak apapun yang ada di sekitarnya dalam radius setengah meter.

[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=5ZhHaba7kCE” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]

Baterai pada umumnya memiliki tiga lapisan, yaitu katoda, membran dan anoda. Ketiganya digulung sedemikian rupa sehingga katoda dan anoda tidak saling bersentuhan. Masalah akan muncul ketika membran yang memisahkan kedua komponen tersebut memburuk. Dalam kasus perangkat Galaxy Note 7, bagian yang dimaksud kemungkinan sudah dalam kondisi rusak sebelum baterai dipasangkan pada perangkat.

Jika membran yang memisahkan katoda dan anoda dari sebuah baterai memburuk atau rusak, akan terjadi kontak antara keduanya dan baterai akan terbakar

Semua baterai lithium memiliki temperature control circuit atau sirkuit kontrol suhu. Jika baterai mulai memanas di atas suhu tertentu ketika dilakukan pengisian daya, maka rangkaian secara otomatis akan memutus arus dan proses pengisian pun akan dihentikan. Suhu yang tinggi dapat merusak membran dan segera setelah itu, memungkinkan katoda dan anoda untuk saling bersentuhan dan pembakaran pun akan dimulai.

[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=_Cd2WIxKRDk” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]

Apakah Semua Smartphone Dapat Mengalaminya?

Kenapa Smartphone Bisa Meledak

Credit : AndroidPIT.com

Kini smartphone tampaknya berubah menjadi benda berbahaya yang harus selalu diwaspadai. Tapi, sebetulnya Anda tidak perlu khawatir secara berlebihan. Secara umum, terbakarnya smartphone adalah kasus yang sangat jarang terjadi. Mungkin hanya ada puluhan kasus dari sekitar 1,4 miliar device yang terjual setiap tahunnya (penjulan untuk tahun 2015). Jadi probabilitas untuk kasus ini sangat kecil, hampir sama seperti kasus orang tersambar petir.

Jadi, apakah kita dalam bahaya? Jelas tidak. Memang benar hal itu dapat terjadi, tetapi secara umum kontrol kualitas dari masing-masing produsen akan memastikan bahwa setiap baterai yang disertakan pada perangkat adalah aman. Jika produsen mendeteksi ada beberapa kesalahan dalam tahap produksi pada baterai mereka, maka mereka akan segera menarik perangkat. Sama seperti Samsung yang telah menghentikan distribusi Galaxy Note 7 beberapa waktu lalu.

Meskipun begitu, perlu bagi kita sebagai pengguna untuk dapat memeriksa dan memastikan suhu perangkat tidak lebih dari 60 derajat Celcius. Jika baterai mulai membengkak atau menggembung, itu berarti Anda harus segera menggantinya dengan yang baru. Apa yang tidak boleh dilakukan adalah menusuk baterai dengan benda tajam seperti yang ditunjukkan dalam video pertama di atas.

Dalam kasus seperti Galaxy Note 7, di mana produsen mengakui kesalahan mereka dan memutuskan untuk menarik kembali perangkatnya, yang harus Anda lakukan sebagai pengguna adalah berhenti menggunakannya dan ikuti instruksi keamanan dari pihak produsen.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments