PUGAM.com – Diketahui China telah menggunakan antibiotik dosis tinggi untuk mengobati hewan-hewan ternak seperti unggas bahkan sapi. Akibatnya, banyak anak-anak di China yang terkena antibiotik itu ketika mereka mengonsumsi daging hewan tersebut dalam jangka panjang.
Para peneliti di Fudan University’s Public Health College, Shanghai mengatakan anak-anak di China terkena antibiotik dari makanan yang mereka makan. Setelah melalui penelitian, hal itu diketahui dapat memicu obesitas pada anak.
Mereka mengungkapkan ada “hubungan yang signifikan” antara antibiotik hewan dan obesitas di kalangan anak muda. Selanjutnya studi ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Environmental Internasional.
Tim peneliti menghabiskan waktu tiga tahun (2012-2014) untuk mengambil sampel urin setiap hari dari 1.500 siswa antara usia 8-11 tahun di Shanghai dan provinsi-provinsi tetangga seperti di Zhejiang dan Jiangsu.
Mereka menemukan total 21 jenis antibiotik dalam sampel dan mengatakan hampir 80% dari siswa memiliki setidaknya satu jenis antibiotik dalam tubuh mereka setiap hari nya.
“Kami membagi sampel urin menjadi tiga kelompok, berdasarkan tingkat antibiotik.”
“Sementara itu, kami mengukur tinggi badan masing-masing siswa, berat badan dan lingkar pinggang. Membandingkan tiga kelompok, kami menemukan bahwa anak-anak sekolah memiliki risiko obesitas lebih tinggi ketika mereka terkena antibiotik,” kata Profesor Wang Hexing, ahli kesehatan di Perguruan Tinggi Umum Fudan University.
Wang mengatakan sebagian besar antibiotik berasal dari peternakan. Sehingga mereka menduga anak-anak secara teratur makan makanan atau meminum air yang tercemar oleh antibiotik tersebut.
Tidak seperti antibiotik manusia, paparan antibiotik hewan hanya diperbolehkan dengan dosis yang rendah dan jangka pendek.
Namun para peneliti mengatakan saat ini belum ada bukti yang menunjukkan antibiotik manusia dapat menyebabkan obesitas.
Dokter Luo Feihong mengatakan hampir 40% dari pasien rawat jalan nya menunjukkan tanda-tanda pubertas dini atau obesitas. Ini jelas mengalami peningkatan dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
“Biasanya kami dokter akan melihat apakah anak-anak memiliki tumor atau masalah hormonal, dan kemudian melihat faktor-faktor gaya hidup mereka. Pada tahap ini, tes pada tingkat antibiotik hewan dalam tubuh manusia tidak banyak digunakan,” jelas dokter Luo Feihong.
“Mengontrol antibiotik membutuhkan upaya bersama dari beberapa instansi pemerintah, terutama ketika akan mulai dilakukan pengawasan,” tambahnya.
“Peternakan dan budidaya hewan lainnya di China telah menyalahgunakan antibiotik, yang merupakan salah satu penyebab utama pencemaran air. Hanya ketika kita dapat mengontrol sumber dapat kita benar-benar memecahkan masalah,” kata Profesor Wang Na.
China sendiri mengonsumsi sekitar 162.000 ton antibiotik pada 2013, dan 52% dari itu semua berasal dari peternakan. Selain itu, lebih dari 50.000 ton obat-obatan yang dibuang telah mencemari air dan tanah di negara tersebut.
[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=jUDjq3wfEqc” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]