PUGAM.com – Pada tahun 2015, DJI sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen, China telah mengeluarkan terbosoan baru dalam hal sistem sensorik dan intelijen.
Terbosoan teknologi tersebut kemudian diaplikasikan ke sebuah quadcopter atau drone yang mereka namai Phantom 4, penerus dari seri Phantom sebelumnya.
DJI Phantom 4 resmi diluncurkan pada tanggal 1 Maret 2016. Ini adalah drone generasi terbaru yang dilengkapi dengan segudang fitur canggih dan sistem yang serba otomatis. Mereka menjuluki Phantom 4 sebagai drone terpintar di dunia saat ini.
Tidak berlebihan memang mengingat Phantom 4 ini dapat menghindari rintangan secara otomatis ketika mereka mengudara. Selengkapnya apa saja fitur canggih yang ditawarkan oleh Phantom 4? Berikut ulasannya.
Sistem Otomatis Menghindari Rintangan
Salah satu keluhan pengguna drone saat ini adalah mereka kesulitan ketika harus menghindari rintangan seperti pohon, gedung atau bangunan.
Selama ini, drone dikendalikan dengan sistem manual dan bagi pemula yang belum akrab dengan drone tentu ini akan menjadi masalah tersendiri mengingat harga drone tidaklah murah dan ketika mereka menghantam benda keras seperti dinding atau tiang, pengguna berisiko kehilangan uang mereka.
Itulah yang melatarbelakangi DJI dalam menciptakan sistem terbaru ini. Drone ini diklaim ramah untuk para pemula karena mereka tak perlu memahami dan belajar sistem kontrol manual untuk dapat menerbangkan Phantom 4.
Phantom 4 memiliki satu set sensor optik yang terdiri dari dua kamera di bagian depan, yang akan membantu menavigasi dan mendeteksi rintangan dari jarak 0,7 – 15 meter. Ketika menemui rintangan, drone ini akan berhenti melayang statis di udara hingga pengguna mulai mengubah arah terbang nya.
ActiveTrack
Fitur lain yang tak kalah canggih adalah ActiveTrack. Ini merupakan Modus terbaru yang bisa didapatkan melalui aplikasi Go DJI.
Modus yang hampir mirip dengan ActiveTrack adalah “Follow Me” yang juga diaplikasikan pada Phantom seri sebelumnya, namun kali ini DJI mengklaim bahwa ada beberapa peningkatan pada modus ActiveTrack.
Dengan fitur ini, Phantom 4 akan mengikuti kemanapun si pengguna pergi dan itu dilakukan secara otomatis. Mereka akan menggunakan sistem GPS untuk melacak subjek.
Pengguna hanya perlu menekan subjek yang ada di layar dan pesawat tak berawak ini akan mulai mengikutinya. DJI mengatakan bahwa sistem ini akan bekerja bahkan jika subjek berubah bentuk atau subjeknya berubah dari Anda misalnya menjadi orang lain.
Ketika sistem ini bekerja, pengguna masih memiliki kontrol penuh untuk mengubah posisi atau untuk mendapatkan gambar yang diinginkan.
TapFly
Jika ActiveTrack memungkinkan drone untuk mengikuti subjek bergerak seperti manusia maka fitur bernama TapFly ini bisa digunakan untuk mengirim drone Anda ke suatu tempat secara otomatis dan mereka akan ‘mengorbit’ pada benda yang telah Anda tentukan.
Sesuai dengan nama fitur, pengguna hanya perlu mengetuk dua objek yang ada pada layar maka Phantom 4 akan pergi ke sana tanpa dinavigasi secara manual.
Di perjalanan menuju objek, sistem otomatis menghindari rintangan pada Phantom 4 pun akan aktif, setidaknya ini akan mengurangi kekhawatiran pengguna dan memastikan drone tetap selamat sampai tujuan.
Pada dasarnya, fitur TapFly memungkinkan pengguna untuk mengatur jalur penerbangan dengan cepat. Jika pada titik tertentu pengguna ingin mengubah atau mengatur ulang tujuan, maka cukup tekan tombol “Pause”, Phantom 4 akan berhenti dan melayang-layang di tempat.
Sejauh ini, perubahan yang telah dilakukan oleh perusahaan adalah menambah kapasitas baterai dari seri pendahulunya, desain yang lebih ramping, penambahan modus Sport untuk meningkatkan kecepatan hingga 20 meter/detik.
DJI pun mengklaim bahwa Phantom 4 dapat terbang maksimal selama 28 menit, lebih lama 5 menit dari Phantom 3 Professional. Penambahan daya ternyata tidak cukup mempengaruhi durasi terbang drone ini.
Hal ini bisa dimaklumi mengingat penambahan fitur, sistem dan software pada Phantom 4 juga membutuhkan daya yang tidak sedikit.
Untuk harga, DJI Phantom 4 dibanderol dengan harga US$1.399 atau sekitar 18,5 juta rupiah. Bagaimana, Anda tertarik? Atau jangan-jangan Anda sudah memilikinya satu di rumah?
[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=JJPSSqMQajA” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]