PUGAM.com – Hingga kini NASA masih mempersiapkan teleskop terbesarnya untuk menjelajahi luasnya ruang angkasa. Teleskop ini rencananya akan selesai pada tahun 2018.
Ini akan menjadi misi luar angkasa terbesar sepanjang sejarah yang proses persiapannya sendiri telah dilakukan selama satu dekade terakhir ini.
Teleskop ini diberi nama The James Webb Space Telescope atau bisa disingkat “Webb”. Tak tanggung-tanggung, jarak total yang ditargetkan oleh NASA untuk teleskop ini adalah 1 juta mil, yang artinya teleskop ini akan menjelajahi luar angkasa sejauh 1 juta mil.
“Webb” diciptakan atas satu tujuan yaitu untuk mengintip ke titik terjauh galaksi yang dapat dicapai oleh manusia. Misi ini dilakukan untuk mengumpulkan petunjuk tentang alam semesta termasuk tentang awal mula pembentukannya.
“Webb” telah dirancang menjadi 100 kali lebih sensitif dari teleskop luar angkasa Hubble yang merupakan ‘nenek moyang’ dari semua teleskop ruang angkasa.
Dengan teknologi dan rancangan tersebut, “Webb” mungkin dapat mendeteksi tanda-tanda kehidupan lain di luar angkasa.
“Jika Anda mengirimkan sesuatu yang sangat canggih ke luar angkasa, tebak apa yang bisa ditemukannya di sana? Ini akan menjadi revolusioner karena benda ini sangat canggih,” kata Matt Mountain, Direktur dari the Association of Universities for Research in Astronomy saat diwawancara oleh majalah Science di Washington, D.C.
“Webb” juga diciptakan dengan desain yang unik, telah direkayasa untuk menjadi lebih ringan dan fleksibel dari para pendahulunya. Cermin teleskop “Webb” terbuat dari berilium dan dilapisi dengan emas.
Sedangkan instrumennya sendiri, dirancang untuk dapat bekerja pada suhu -230 derajat celcius dilengkapi dengan pelindung matahari.
Semua itu akan melindungi instrumen teleskop yang rumit dan tentunya besar, bayangkan saja besarnya setara dengan luas lapangan tenis.
Karena teleskop ini begitu besar, “Webb” akan dilipat dalam roket sebelum peluncuran yang rencananya akan dilakukan pada bulan Oktober 2018 dengan target total jarak tempuh sejauh 1 juta mil.
Sesampainya di luar angkasa, “Webb” akan mulai membentangkan sunshield (pelindung matahari) raksasanya dan cermin pada teleskop akan mulai berganti posisi.
Bagian tersulitnya adalah, teleskop ini dirancang untuk sebuah misi jarak jauh sehingga akan mustahil bagi pesawat ulang alik untuk datang memperbaiki jika ada komponen yang rusak.
Meskipun banyak tekanan yang muncul menjelang peluncuran teleskop ini, para ilmuwan yang bekerja dalam misi “Webb” tetap optimis dan antusias untuk menyaksikan momen bersejarah ini.