PUGAM.com– Drone atau pesawat tak berawak masih menjadi primadona dikalangan pencinta teknologi. Kini beredar kabar bahwa drone juga akan digunakan untuk kepentingan militer di mana DARPA, Badan Proyek Riset Lanjut Pertahanan AS berencana untuk membuat program “Gremlins” jadi kenyataan.
Gremlins adalah program peluncuran udara sistem pesawat tak berawak yang dapat digunakan kembali (air-recoverable unmanned systems), diciptakan untuk kepentingan militer.
DARPA telah menerima kontrak tahap 1 untuk beberapa perusahaan dalam rangka membuat program Gremlins menjadi kenyataan.
Kini mereka menghadapi tantangan untuk menciptakan sistem tak berawak yang dapat digunakan kembali dan rencananya akan dimulai dari pesawat besar seperti pesawat pembom atau jet.
Setidaknya ada empat perusahaan yang akan ikut bergabung dalam proyek ini: Lockheed Martin, Dynetics of Alabama, Composite Engineering dan General Atomics Aeronautical Systems of California.
Perusahaan tersebut bertugas untuk merancang seluruh sistem dengan mengerahkan para insinyur terbaik yang mereka miliki. Termasuk membuat desain pesawat yang murah, mengembangkan sistem navigasi drone dan kontrol penerbangan digital.
Tujuan dari program Gremlins sendiri sudah jelas, yaitu untuk menciptakan pesawat pembom atau pesawat angkut dengan sistem tak berawak yang akan mengerjakan misi intelijen, pengawasan serta pengintaian.
Ketika Gremlins menyelesaikan misi, pesawat angkut C-130 akan mengangkut mereka di udara kemudian kembali ke pangkalan dan akan dipersiapkan kembali untuk misi berikutnya dalam waktu 24 jam.
Melalui situsnya, DARPA menjelaskan bahwa tujuan utama dari program Gremlins adalah untuk menekan biaya bagi pihak militer. Senjata militer seperti rudal misalnya, meski dibuat dengan biaya yang besar namun hanya bisa digunakan satu kali saja.
Gremlins hadir untuk membuktikan bahwa sistem pesawat tanpa awak yang dapat digunakan kembali akan memberi keuntungan dari segi biaya.