{"id":16793,"date":"2018-07-03T02:03:54","date_gmt":"2018-07-02T19:03:54","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pugam.com\/?p=16793"},"modified":"2018-07-04T02:14:00","modified_gmt":"2018-07-03T19:14:00","slug":"tips-memotret-di-malam-hari-untuk-hasil-yang-maksimal","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pugam.com\/16793\/tips-memotret-di-malam-hari-untuk-hasil-yang-maksimal\/","title":{"rendered":"Tips Memotret di Malam Hari untuk Hasil yang Maksimal"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
Memotret di malam hari jauh lebih sulit daripada memotret di siang hari. Teman-teman harus mulai bersahabat dengan kondisi malam, kondisi di mana ketersediaan cahaya sangat minim.<\/p>\n
Inilah salah satu tantangan terbesar ketika memotret di malam hari. Malam hari bukanlah kondisi ideal untuk memotret, tapi nyatanya tetap banyak fotografer yang memotret dengan kondisi minim cahaya dan menghasilkan foto yang bagus, iya kan?<\/p>\n
Memotret di malam hari mencakup banyak situasi yang berbeda. Dari mulai mengambil foto di dalam ruangan dengan cahaya lampu hingga mengambil foto di luar ruangan hanya dengan cahaya bulan, dan semuanya memerlukan teknik yang berbeda.<\/p>\n
Berikut adalah tips yang bisa teman-teman coba ketika memotret di malam hari untuk menghasilkan foto yang bagus.<\/p>\n
Sebagian besar foto malam gagal karena kecepatan rana atau\u00a0shutter speed<\/em> yang terlalu lambat.<\/p>\n Jika kecepatan rana kurang dari 1\/50 detik lalu teman-teman mengambil foto dengan menopang kamera menggunakan tangan (tanpa tripod), maka hasil foto kemungkinan besar akan blur (buram) karena kecepatan rana tidak cukup untuk menjaga kestabilan tangan teman-teman.<\/p>\n Gambar di bawah ini diambil dengan kecepatan rana 1\/13 detik, dan teman-teman dapat melihat masalahnya dengan jelas.<\/p>\n <\/p>\n Jika teman-teman ingin memotret objek yang bergerak, teman-teman harus menggunakan kecepatan rana sekitar 1\/100 detik.<\/p>\n Kehilangan fokus pun\u00a0bisa menjadi masalah. Sebagian besar kamera sangat sulit untuk menjalankan fungsi autofocus<\/em> pada malam hari, karena sistem autofocus<\/em> bekerja dengan cara mendeteksi kontras, yang mana hal ini tidak bisa didapatkan jika kondisi cahaya sangat minim.<\/p>\n Seperti kebanyakan situasi, teman-teman ingin kamera dalam mode prioritas aperture saat memotret di malam hari. Atur aperture antara f\/1.8 dan f\/4. Nilai yang tepat tergantung pada seberapa lebar lensa kamera bisa diatur<\/p>\n Lubang lensa yang lebih lebar dapat menangkap lebih banyak cahaya, tetapi hal ini akan mengurangi jumlah bagian pada gambar yang bisa fokus. Aperture yang lebih ketat yaitu sekitar f\/4 biasanya tidak dapat digunakan tanpa tripod.<\/p>\n <\/p>\n Kecepatan rana merupakan pengaturan yang paling penting di malam hari. Teman-teman perlu kecepatan rana antara 1\/50 detik – 1\/200 detik untuk menghasilkan foto dengan kualitas baik.<\/p>\n Lebih lambat lebih baik karena memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk, tetapi teman-teman perlu sedikit lebih cepat jika subjek bergerak.<\/p>\n Namun, dalam mode prioritas aperture, teman-teman tidak mengendalikan kecepatan rana secara langsung. Sebaliknya, teman-teman mengontrol aperture dan ISO.<\/p>\n Atur aperture dengan mengelola ISO sehingga akan memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk.<\/p>\n <\/p>\n Atur ISO teman-teman ke nilai terendah sehingga memberi kecepatan rana yang dibutuhkan.\u00a0<\/span>ISO teman-teman<\/span> mungkin akan jauh lebih tinggi dari idealnya, tetapi itulah kompromi yang harus teman-teman<\/span> buat.<\/p>\n ISO 3200 atau 6400 baik digunakan untuk mengambil foto di malam hari.\u00a0<\/span>Jika kecepatan rana teman-teman<\/span> lebih cepat dari 1\/200 detik, ISO\u00a03200 atau 6400 akan menjadi terlalu tinggi.<\/p>\n Jika teman-teman memotret di suatu tempat yang tingkat cahayanya konstan, alihkan kamera teman-teman ke mode manual dan mainkan aperture untuk mengatur kecepatan rana dan ISO.<\/p>\n <\/p>\n <\/p>\n Mendapatkan warna yang akurat di malam hari itu sulit.\u00a0<\/span>Banyak hasil bidikan yang justru didominasi warna warna oranye dan bagian itu hampir tidak mungkin untuk diperbaiki, bahkan di Photoshop.\u00a0Jika teman-teman tidak suka dengan warna yang terlihat pada kamera, ubah warnanya menjadi hitam-putih.<\/span><\/p>\n <\/p>\n Jika lensa teman-teman memiliki stabilisasi gambar, hal itu\u00a0akan membiarkan teman-teman menggunakan kecepatan rana sedikit lebih lambat saat masih menggunakan kamera tanpa tripod.<\/p>\n Mengambil foto di malam hari tidak sama dengan mengambil foto di dalam kegelapan yang mengandalkan sumber cahaya buatan. Jadi, jika teman-teman mengambil foto di kota misalnya, manfaatkan lampu jalan, jendela toko, lampu mobil, atau sumber penerangan lain yang bisa teman-teman temukan.<\/p>\n <\/p>\n Jika teman-teman mengambil foto lanskap, g<\/span>unakan tripod dan dengan kecepatan rana yang sesuai. Hasil foto di bawah ini sebenarnya\u00a0<\/span>adalah gambar HDR<\/span>\u00a0, tetapi eksposur utamanya adalah delapan detik, pada aperture f\/5.6 dan ISO 400.<\/span><\/p>\n <\/p>\n Jika kamera teman-teman berjuang untuk menemukan fokus, hal terbaik yang harus dilakukan adalah mencoba dan menerapkan\u00a0autofocus<\/em> pada area subjek yang memiliki kontras paling banyak.\u00a0<\/span>Setelah teman-teman mengunci subjek, alihkan ke fokus manual atau kunci fokus, dan kemudian reframe shot.<\/span><\/p>\n Pada kebanyakan kamera DSLR entry-level, penggunaan flash tidak diperlukan dan justru akan membuat hasil foto menjadi kurang bagus.<\/span> Lebih baik menaikkan ISO dan mengubah gambar menjadi hitam-putih daripada menggunakan flash.<\/p>\n Namun, jika teman-teman menemukan sumber cahaya lain selain dari flash, jangan takut untuk memanfaatkannya.<\/span><\/p>\n Sumber:\u00a0howtogeek.com<\/a><\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Memotret di malam hari jauh lebih sulit daripada memotret di siang hari. Teman-teman harus mulai bersahabat dengan kondisi malam, kondisi \n ...<\/a>","protected":false},"author":86,"featured_media":16821,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":"","two_page_speed":[]},"categories":[2108],"yoast_head":"\nHal-Hal Teknis<\/h2>\n
Tips dan Trik Lainnya<\/h2>\n