{"id":2574,"date":"2016-07-17T08:38:31","date_gmt":"2016-07-17T01:38:31","guid":{"rendered":"http:\/\/www.pugam.com\/?p=2574"},"modified":"2016-11-13T22:38:34","modified_gmt":"2016-11-13T15:38:34","slug":"monyet-di-brazil-memasuki-zaman-batu-700-tahun-lalu","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pugam.com\/2574\/monyet-di-brazil-memasuki-zaman-batu-700-tahun-lalu\/","title":{"rendered":"Monyet di Brazil Memasuki Zaman Batu 700 Tahun Lalu"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
PUGAM.com<\/strong> – Manusia kini bukan lagi satu-satunya spesies di Bumi yang pernah memasuki zaman batu. Berbagai primata lainnya diketahui juga menggunakan alat-alat dari batu, termasuk simpanse, monyet capuchins, dan macaques. Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa ada cukup bukti arkeologis untuk membuktikan bahwa kera di Thailand<\/a> telah menyusun alat geologi untuk setidaknya setengah abad yang lalu.<\/p>\n Sekarang, tampaknya capuchins di Brazil telah mengalahkan rekor tersebut. Alat-alat yang terbuat dari batu yang ditemukan di Brazil tidak diragukan lagi dibuat oleh capuchins, dengan tanggal pembuatan sekitar 700 tahun lalu. Ini berarti bahwa sama seperti Renaissance<\/span> di Italia, capuchins membuat banyak kerajinan kecil seperti pahat dan palu dari berbagai batu di Amerika Selatan, meskipun ada kemungkinan bahwa mereka telah memasuki zaman batu jauh sebelum itu.<\/p>\n Michael Haslam, penulis utama dari penelitian ini dan kepala dari proyek Primate Archaeology (Primarch)<\/em> di Universitas Oxford<\/span>, adalah pelopor penelitian di lapangan. Sebelumnya, Haslam telah menemukan bukti penggunaan alat batu di Thailand oleh kera, tapi penemuan baru ini jauh lebih menjanjikan.<\/p>\n “Sampai saat ini, satu-satunya catatan arkeologi pra-modern<\/span> tentang penggunaan alat oleh para hewan datang dari sebuah penelitian di tiga lokasi simpanse di Cote d’Ivoire di Afrika, di mana alat-alat yang ditemukan memiliki tanggal pembuatan berkisar 4.300 dan 1.300 tahun,” kata Haslam dalam sebuah pernyataan<\/a>. “Di sini, kami memiliki bukti baru yang menunjukkan bahwa monyet dan primata lainnya dari Afrika juga menggunakan alat itu untuk ratusan, bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu.”<\/p>\n [pg_youtube_advanced url=”https:\/\/www.youtube.com\/watch?v=FA3LN4vqtlM” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]<\/p>\n Capuchins adalah monyet yang cerdas. Para peneliti telah lama mengamati mereka melalui batu yang digunakan sebagai palu genggam beserta alas atau landasannya, makanan seperti kacang mete dikupas terlebih dahulu menggunakan peralatan tersebut sebelum dimakan, sementara capuchins muda biasanya menonton orang tua mereka dan belajar dengan cara mengamati.<\/p>\n Pengetahuan geologi mereka diketahui cukup cerdik, landasan dibuat empat kali lebih berat dari palu, dan palu empat kali lebih berat dari batu-batu di sekitarnya. Landasan cenderung terbuat dari batu berlapis, sedangkan palu batu ditempa hingga ujungnya meruncing.<\/p>\n Ada kemungkinan lain dari penelitian ini. Invasi Eropa ke Brazil tidak terjadi setidaknya hingga tahun 1500-an sehingga zaman batu capuchin telah lahir 200 tahun sebelum itu. Oleh karena itu, penduduk asli Brazil mungkin secara tidak sengaja pernah melihat bagaimana cara capuchin memecahkan kacang mete menggunakan batu.<\/p>\n Menurut catatan Haslam: “Hal ini dimungkinkan, bahwa manusia yang pertama kali tiba di sini belajar tentang mengolah makanan dengan cara melihat bagaimana capuchin mengolah kacang mete,” jadi bisa saja bukan monyet atau kera yang meniru manusia, tetapi sebaliknya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"PUGAM.com – Manusia kini bukan lagi satu-satunya spesies di Bumi yang pernah memasuki zaman batu. Berbagai primata lainnya diketahui juga \n ...<\/a>","protected":false},"author":3,"featured_media":2575,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":"","two_page_speed":[]},"categories":[276],"yoast_head":"\n