{"id":4010,"date":"2016-08-23T11:31:42","date_gmt":"2016-08-23T04:31:42","guid":{"rendered":"http:\/\/www.pugam.com\/?p=4010"},"modified":"2016-11-14T11:03:58","modified_gmt":"2016-11-14T04:03:58","slug":"cyclotron-self-driving-motorcycle-yang-terinspirasi-dari-tron-light-cycle","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pugam.com\/4010\/cyclotron-self-driving-motorcycle-yang-terinspirasi-dari-tron-light-cycle\/","title":{"rendered":"Cyclotron, Self-Driving Motorcycle yang Terinspirasi dari Tron Light Cycle"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
PUGAM.com<\/strong> – Ada dua jenis teknologi yang sebelumnya dianggap dapat menggambarkan kondisi alat transportasi di masa depan, yaitu teknologi kendaraan listrik dan teknologi self-driving<\/em>. Kendaraan listrik sendiri telah lama digunakan di negara-negara berkembang dan teknologi self-driving<\/em> pun kini terus dikembangkan untuk menjadi lebih baik lagi.<\/p>\n Pertanyaannya adalah, apakah kita kini sudah berada di era masa depan? Jika kita melihat konsep kendaraan yang satu ini tentu masa depan belumlah kita rasakan seutuhnya. Cyclotron<\/span> adalah sebuah konsep self-driving motorcycle<\/em> yang diciptakan oleh Charles Bombardier dan Ashish Thulkar.<\/p>\n Cyclotron merupakan kendaraan listrik otonom (dapat mengemudi sendiri) yang terinspirasi dari kendaraan Tron Light Cycle dalam sebuah film fiksi. Jangan keliru, Cyclotron bukanlah sebuah mobil melainkan sepeda motor, tapi dengan konsep menyerupai mobil.<\/p>\n Apa yang membuatnya mirip dengan sebuah mobil adalah Cyclotron merupakan kendaraan tertutup dan dirancang untuk dapat beroperasi di segala kondisi cuaca. Kendaraan ini memungkinkan dua penumpang untuk duduk saling berhadapan di dalam kabin. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap berinteraksi di dalam kendaraan, sementara kendaraan itu sendiri akan melaju dan menavigasi dirinya secara otomatis.<\/p>\n