smartphone<\/em> memiliki kemungkinan yang sama?<\/p>\nAnda pasti tahu bagian yang paling berbahaya dari perangkat telekomunikasi mobile<\/em> adalah baterai, namun kami di sini akan melihatnya secara lebih detail, bagaimana insiden ini bisa terjadi dan apa langkah-langkah keamanan yang perlu Anda ambil?<\/p>\nDapatkah Baterai Smartphone Meledak?<\/h1>\n
Baterai yang digunakan pada smartphone<\/em> kita saat ini (dan mayoritas perangkat elektronik lainnya) mengandung komponen yang mudah terbakar. Baterai yang dimaksud adalah jenis lithium, baik Li-ion maupun Li-Po. Semua baterai memiliki katoda dan anoda (positif dan negatif), sebuah zat yang mampu mengurangi atau menambahkan elektron sementara yang lainnya berfungsi untuk mengoksidasi dan mengumpulkan elektron. Proses ini secara keseluruhan digunakan untuk menyediakan kebutuhan energi perangkat-perangkat elektronik, termasuk smartphone<\/em>.<\/p>\nDi semua baterai, katoda dan anoda dipisahkan oleh sebuah membran. Jika katoda dan anoda saling bersentuhan maka mereka akan bereaksi secara kimia, dan dalam kasus baterai lithium, reaksi ini akan terjadi sangat cepat. Ketika itu terjadi, istilah yang tepat bukanlah “ledakan”, tetapi “pembakaran” yang terjadi dengan cepat. Mengapa demikian? karena baterai tidak mengandung bahan bakar yang dapat menimbulkan ledakan keras, tetapi hanya akan terbakar dan mungkin juga dapat merusak apapun yang ada di sekitarnya dalam radius setengah meter.<\/p>\n
[pg_youtube_advanced url=”https:\/\/www.youtube.com\/watch?v=5ZhHaba7kCE” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]<\/p>\n
Baterai pada umumnya memiliki tiga lapisan, yaitu katoda, membran dan anoda. Ketiganya digulung sedemikian rupa sehingga katoda dan anoda tidak saling bersentuhan. Masalah akan muncul ketika membran yang memisahkan kedua komponen tersebut memburuk. Dalam kasus perangkat Galaxy Note 7, bagian yang dimaksud kemungkinan sudah dalam kondisi rusak sebelum baterai dipasangkan pada perangkat.<\/p>\n
\nJika membran yang memisahkan katoda dan anoda dari sebuah baterai memburuk atau rusak, akan terjadi kontak antara keduanya dan baterai akan terbakar<\/span><\/p>\n<\/blockquote>\nSemua baterai lithium memiliki temperature control circuit<\/em> atau sirkuit kontrol suhu. Jika baterai mulai memanas di atas suhu tertentu ketika dilakukan pengisian daya, maka rangkaian secara otomatis akan memutus arus dan proses pengisian pun akan dihentikan. Suhu yang tinggi dapat merusak membran dan segera setelah itu, memungkinkan katoda dan anoda untuk saling bersentuhan dan pembakaran pun akan dimulai.<\/p>\n[pg_youtube_advanced url=”https:\/\/www.youtube.com\/watch?v=_Cd2WIxKRDk” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]<\/p>\n