{"id":8888,"date":"2017-02-19T11:28:04","date_gmt":"2017-02-19T04:28:04","guid":{"rendered":"http:\/\/www.pugam.com\/?p=8888"},"modified":"2017-02-19T11:28:04","modified_gmt":"2017-02-19T04:28:04","slug":"henri-cartier-bresson-bapak-foto-jurnalistik-modern","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pugam.com\/8888\/henri-cartier-bresson-bapak-foto-jurnalistik-modern\/","title":{"rendered":"Henri Cartier-Bresson, Bapak Foto Jurnalistik Modern"},"content":{"rendered":"
Henri Cartier-Bresson \/ via totallyhistory.com<\/a><\/p><\/div>\n PUGAM.com<\/strong> – Henri Cartier-Bresson adalah seorang fotografer asal Perancis yang juga merupakan pelopor dalam bidang Jurnalistik. Lahir 22 Agustus 1908 di Chanteloup, Perancis, Cartier-Bresson mulai berkeliling dunia dengan kamera.<\/p>\n Dengan meliput berbagai peristiwa penting dalam sejarah, mulai dari perang saudara di Spanyol hingga peristiwa pemberontakan Perancis pada tahun 1968, karya-karyanya kini dipandang sebagai salah satu kekuatan seni khususnya dalam bidang foto jurnalistik.<\/p>\n Henri Cartier-Bresson juga dianggap sebagai salah satu seniman besar di abad ke-20. Merupakan anak tertua dari lima bersaudara. Cartier-Bresson berasal dari keluarga berada dan ayahnya bekerja sebagai produsen tekstil.<\/p>\n Sejak kecil, Cartier-Bresson dididik di Paris dan dari awal dia sudah menunjukkan ketertarikan pada bidang seni dan sastra. Darah seniman mengalir dalam tubuh Cartier-Bresson, mulai dari kakek buyutnya, paman hingga ayahnya merupakan seorang seniman.<\/p>\n Sebagai seorang remaja, Cartier-Bresson mulai menunjukkan sikap penentang terhadap ayahnya, ia tidak suka dengan cara-cara baku yang diterapkan oleh ayahnya. Pada tahun 1927, Cartier-Bresson mulai belajar melukis selama dua tahun di bawah bimbingan seniman lukis Kubisme ternama, Andr\u00e9 Lhote.<\/p>\n Kemudian ia pindah ke Universitas Cambridge untuk memperdalam ilmu seni dan sastra.<\/p>\n Dipicu oleh tren avant-garde<\/em> (orang-orang yang inovatif dalam bidang seni, budaya dan politik) di Paris dan pembebasannya dari tugas wajib militer Angkatan Darat, Cartier-Bresson mulai melakukan perjalanan ke Afrika pada tahun 1931 untuk berburu hewan kijang dan babi hutan.<\/p>\n Hingga pada akhirnya ia merasa lelah menjalani hobinya itu lalu menyerah. Tapi tanah Afrika telah menumbuhkan semangat baru baginya yaitu dalam hal fotografi. Cartier-Bresson mulai berkesperimen dengan mengambil gambar di sekelilingnya.<\/p>\n Ia mengaku tergila-gila dengan hobi barunya tersebut dan menulis dalam sebuah catatan: “Ini seperti menjadi seorang pemburu, tetapi pemburu yang vegetarian.”<\/em><\/p>\n Setelah kembali ke Perancis akhir tahun 1931, Cartier-Bresson membeli kamera Leica pertama dengan ukuran lensa 35mm. Kamera sederhana dengan hasil gambar yang menakjubkan mulai menunjang hobi barunya tersebut.<\/p>\n Selama sisa hidupnya, cara pendekatan Cartier-Bresson terhadap bidang fotografi yang digelutinya tetap sama. Dia jelas memperlihatkan ketidaksukaan terhadap sebuah gambar atau foto yang dinilainya tidak alami.<\/p>\n Seperti gambar yang dibuat cerah dengan efek cahaya buatan. Baginya, semua suntingan harus dilakukan ketika gambar itu diambil.<\/p>\n Henri Cartier-Bresson \/ via thefamouspeople.com<\/a><\/p><\/div>\n Tidak butuh waktu lama bagi Cartier-Bresson untuk meraih kesuksesan dalam bidang fotografi. Pada pertengahan tahun 1930-an, karyanya mulai di pamerkan di Meksiko, New York dan Madrid.<\/p>\n Hampir semua karyanya dianggap sebagai bentuk baku dari seni fotografi dan jurnalistik secara umum.<\/p>\n Selama pameran cetak di New York pada tahun 1935, Cartier-Bresson berteman dengan fotografer lain, Paul Strand. Mereka berdua mulai bereksperimen dengan membuat sebuah film, terinspirasi dari apa yang dilihatnya selama ini.<\/p>\n Cartier-Bresson kemudian meninggalkan fotografi dan kembali ke Perancis, di mana ia mengambil pekerjaan sebagai asisten pembuat film Perancis, Jean Renoir.<\/p>\n Selama tiga tahun, Cartier-Bresson bekerja pada beberapa film Renoir, termasuk film yang paling kritis pada saat itu, La Regle Du Jeu (1939).<\/p>\n Kehidupan Cartier-Bresson sempat mengalami masa dramatis yaitu pada tahun 1940-an menyusul invasi Jerman terhadap Perancis.<\/p>\n Dia bergabung dengan tentara Perancis dan tertangkap oleh pasukan Jerman, kemudian dimasukkan ke dalam penjara perang selama tiga tahun.<\/p>\n Pada tahun 1943, Cartier-Bresson dibebaskan dari penjara dan mulai kembali ke dunianya di bidang fotografi dan film.<\/p>\n Berkat karyanya, Cartier-Bresson mendapat tugas dari Amerika Serikat untuk mengarahkan sebuah film dokumenter tentang kembalinya tahanan Perancis.<\/p>\n Tidak lama setelah perang, Cartier-Bresson mulai pergi ke Timur, menghabiskan waktu di India di mana ia bertemu dan mengambil gambar sosok penting, Mahatma Gandhi tak lama sebelum Gandhi dibunuh pada tahun 1948.<\/p>\n Cartier-Bresson lalu mendokumentasikan kematian Gandhi, juga memperlihatkan dampak langsung terhadap negara (India). Karya dokumentasi foto tersebut dianggap sebagai salah satu esai foto paling berharga versi Life Magazine.<\/p>\n Pada tahun 1947 ia bekerja sama dengan Robert Capa, George Rodger, David ‘Chim’ Seymour dan William Vandivert untuk mendirikan Foto Magnum, salah satu agen foto utama di dunia.<\/p>\n Dengan agen foto tersebut, dia telah melakukan pengembaraan selama tiga tahun di Asia sebelum akhirnya kembali lagi ke Perancis pada tahun 1952 dan menerbitkan buku pertamanya di Perancis.<\/p>\n Buku tersebut berjudul “The Decisive Moment”, memuat seluruh karyanya selama dua dekade menjadi seorang fotografer.<\/p>\n Berbagai peristiwa penting yang berhasil dia abadikan adalah Perang Saudara di Spanyol, Revolusi Cina, penobatan George VI. Ia juga pernah menceritakan kisah Khrushchev Rusia melalui karya fotografinya.<\/p>\n Che Guevara dan Marilyn Monroe pun tak luput dan menjadi bagian dari karya Cartier-Bresson dalam bidang fotografi.<\/p>\n Pada tahun 1966, Cartier-Bresson berhenti bekerja di Foto Magnum dan mulai mengubah fokus ke dunia yang dulu pernah ia singgahi, yaitu menggambar dan melukis.<\/p>\n Dia mulai menolak untuk diwawancara dan berbicara banyak tentang karir sebelumnya sebagai seorang fotografer.<\/p>\n Pada tahun 2003, Cartier-Bresson, bersama dengan istri dan putrinya, mengambil langkah penting dalam mengamankan warisannya sebagai seorang seniman. Ia mendirikan Yayasan Henri Cartier-Bresson di Paris dalam upaya melestarikan karyanya.<\/p>\n Hanya beberapa minggu setelah ia merayakan ulang tahunnya ya ke-96, Henri Cartier-Bresson meninggal di rumahnya di Provence pada tanggal 3 Agustus 2004.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"PUGAM.com – Henri Cartier-Bresson adalah seorang fotografer asal Perancis yang juga merupakan pelopor dalam bidang Jurnalistik. Lahir 22 Agustus 1908 \n ...<\/a>","protected":false},"author":3,"featured_media":8889,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":"","two_page_speed":[]},"categories":[276],"yoast_head":"\nAwal Karir<\/h1>\n
Meraih Kesuksesan<\/h1>\n
Memiliki Pergaulan yang Luas<\/h1>\n
Tahun-Tahun Terakhir<\/h1>\n