{"id":9001,"date":"2017-02-20T12:14:16","date_gmt":"2017-02-20T05:14:16","guid":{"rendered":"http:\/\/www.pugam.com\/?p=9001"},"modified":"2017-02-20T12:14:16","modified_gmt":"2017-02-20T05:14:16","slug":"studi-orang-bermulut-lebar-cenderung-jadi-pemimpin-yang-lebih-baik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pugam.com\/9001\/studi-orang-bermulut-lebar-cenderung-jadi-pemimpin-yang-lebih-baik\/","title":{"rendered":"Studi: Orang Bermulut Lebar Cenderung Jadi Pemimpin yang Lebih Baik"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
PUGAM.com<\/strong> – Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology<\/em>, orang dengan mulut lebar cenderung menjadi pemimpin yang lebih baik dari orang bermulut sempit. Efektivitas kepemimpinan mereka juga dinilai lebih baik dalam dunia bisnis dan politik.<\/p>\n Ada bukti substansial bahwa penampilan fisik memainkan peran yang cukup penting terhadap terpilihnya seorang pemimpin. Studi telah menunjukkan bahwa orang yang berpenampilan baik dan menarik selalu memenangi pemilu di seluruh dunia.<\/p>\n Namun, menentukan karakterisitik yang membuat wajah seorang pemimpin terlihat menarik hingga saat ini tetap sulit untuk dipahami.<\/p>\n Daniel Re dan Nicholas Rule dari University of Toronto berusaha untuk menjawab beragam pertanyaan yang dalam serangkaian studi eksperimental dan naturalistik difokuskan pada pengukuran lebar mulut seorang pemimpin.<\/p>\n Seekor primata jantan yang memiliki gigi taring lebih besar biasanya bertubuh besar pula dan kemungkinan mereka sukses menjadi seorang pemimpin lebih besar.<\/p>\n Pada manusia, lebar mulut juga ditentukan oleh ukuran relatif dari gigi taring. Sehingga para ilmuwan menduga jika persepsi kualitas kepemimpinan secara alami telah dibentuk oleh nenek moyang primata kita.<\/p>\n Dengan begitu, pribadi dengan mulut yang lebih luas\/lebar akan selalu dikaitkan dengan jenis kepribadian yang dominan terkait dengan kepemimpinan yang baik.<\/p>\n Pada studi pertama, peneliti melibatkan 48 relawan yang direkrut dari internet. Peneliti kemudian menyajikan serangkaian 50 foto wajah laki-laki dan para peserta diminta untuk menilai manakah yang layak menjadi seorang pemimpin.<\/p>\n Tentu mereka hanya akan menilai dari penampilan fisiknya saja dalam hal ini. Wajah dengan mulut yang lebih luas atau lebar dinilai oleh peserta penelitian sebagai pemimpin yang lebih sukses.<\/p>\n Untuk menjelaskan perbedaan dalam fitur wajah lainnya antara foto, para peneliti kemudian menciptakan serangkaian komposit digital, rata-rata merupakan foto ketika orang berkumpul bersama-sama.<\/p>\n Peneliti kemudian memanipulasi foto dengan cara mengeditnya agar beberapa individu dalam foto tampak memiliki mulut lebih lebar dari yg lainnya.<\/p>\n Hasilnya, wajah-wajah bermulut lebar lebih cenderung dipilih untuk menjadi seroang pemimpin dibandingkan rekan-rekannya yang bermulut sempit dalam foto tersebut.<\/p>\n Studi kedua dan ketiga adalah dengan memeriksa lebar mulut para pemimpin bisnis dan politik di dunia nyata dalam kaitannya dengan ukuran keberhasilan mereka.<\/p>\n Pertama, para peneliti mengumpulkan foto-foto para CEO top 25 bisnis di Amerika Serikat pada tahun 2005 dan menilai korelasi antara lebar mulut para pemimpin bisnis dengan ukuran perusahaan mereka.<\/p>\n Ada kecenderungan yang signifikan dan cukup besar bahwa para CEO dengan mulut yang lebih lebar memiliki tanggung jawab yang lebih baik untuk membawa perusahaan mereka lebih sukses dari yang lainnya.<\/p>\n Selanjutnya, para peneliti mengumpulkan foto-foto calon Senat di AS dan calon gubernur periode pemilu 1995-2006 untuk menentukan apakah lebar mulut terkait dengan kemungkinan keberhasilan mereka di pemilu.<\/p>\n Dalam hal ini, peneliti menemukan kecenderungan kecil bahwa calon dengan mulut yang lebih lebar berhasil memenangkan pemilihan senat tapi tidak berlaku dalam pemilihan calon gubernur.<\/p>\n Para penulis studi ini menyimpulkan bahwa orang dapat mengaitkan mulut lebar dengan kepemimpinan yang lebih baik karena mencerminkan karakteristik fisik yang penting dalam membangun dominasi sosial sejak zaman nenek moyang primata kita.<\/p>\n Namun bukan berarti ini adalah faktor yang paling penting dalam menentukan siapa yang akan mencapai keberhasilan menjadi seorang pemimpin.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"PUGAM.com – Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology, orang dengan mulut lebar cenderung menjadi pemimpin yang \n ...<\/a>","protected":false},"author":3,"featured_media":9002,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":"","two_page_speed":[]},"categories":[276],"yoast_head":"\n