{"id":9151,"date":"2017-02-21T16:04:08","date_gmt":"2017-02-21T09:04:08","guid":{"rendered":"http:\/\/www.pugam.com\/?p=9151"},"modified":"2017-02-21T16:04:08","modified_gmt":"2017-02-21T09:04:08","slug":"the-flying-pantograph-drone-yang-dapat-meniru-gerakan-tangan-dan-menulis-di-papan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pugam.com\/9151\/the-flying-pantograph-drone-yang-dapat-meniru-gerakan-tangan-dan-menulis-di-papan\/","title":{"rendered":"The Flying Pantograph, Drone yang Dapat Meniru Gerakan Tangan dan Menulis di Papan"},"content":{"rendered":"
<\/strong><\/p>\n PUGAM.com <\/strong>– Untuk lebih menggambarkan bagaimana manusia dan robot dapat berinteraksi, sebuah tim di Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuat pesawat tak berawak yang dapat meniru gerakan tangan saat Anda membuat sketsa.<\/p>\n Pesawat tak berawak atau drone<\/em> tersebut bernama The Flying Pantograph. Seperti namanya, drone<\/em> ini dapat meniru apa yang Anda gambar di atas kanvas dan menyalinnya pada media lain seperti dinding, papan tulis atau permukaan vertikal lainnya.<\/p>\n Proyek ini dirancang untuk mengeksplorasi sinergi antara estetika mesin dengan intervensi artistik manusia untuk menciptakan karya seni unik.<\/p>\n Proyek ini dikembangkan secara bertahap dan pada “Panto 1”, Tim pengembang menciptakan potongan abstrak menggunakan algoritma perangkat lunak dan aerodinamis untuk menghasilkan garis tebal.<\/p>\n Flying Pantograph dipasangkan dengan sebuah meja yang bertindak sebagai pad<\/em> untuk menggambar atau membuat sketsa. Mereka saling terhubung dan kemudian apa yang tersaji pada pad<\/em> tersebut akan disalin oleh drone<\/em>.<\/p>\n <\/p>\n Generasi kedua yaitu “Panto 2” mengambil konsep selangkah lebih maju dengan membangun komunikasi dua arah secara terus menerus. Generasi kedua memungkinkan drone<\/em> meniru garis yang lebih kecil dan tipis dengan sangat presisi.<\/p>\n Tim juga meningkatkan sinkronisasi, memungkinkan Anda untuk membuat sketsa dan menontonnya langsung di papan tulis secara real time<\/em>. Tim meminimalisir jeda antara gerakan pengguna dengan respon dari drone<\/em> untuk mulai menirunya.<\/p>\n Pada dasarnya, Flying Pantograph digunakan agar memungkinkan orang dengan mobilitas terbatas untuk menciptakan seni atau memungkinkan seniman untuk menggambar pada permukaan yang lebih besar dan lebih tinggi.<\/p>\n Namun, Flying Pantograph hingga saat ini masih berupa konsep yang terus dikembangkan, tetapi ketika teknologi ini tersedia, mereka memiliki potensi mengubah wajah seni modern.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"PUGAM.com – Untuk lebih menggambarkan bagaimana manusia dan robot dapat berinteraksi, sebuah tim di Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuat \n ...<\/a>","protected":false},"author":3,"featured_media":9153,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":"","two_page_speed":[]},"categories":[276],"yoast_head":"\n