{"id":9588,"date":"2017-03-02T21:24:49","date_gmt":"2017-03-02T14:24:49","guid":{"rendered":"http:\/\/www.pugam.com\/?p=9588"},"modified":"2017-07-26T23:48:06","modified_gmt":"2017-07-26T16:48:06","slug":"heboh-ceo-uber-adu-argumen-dengan-driver-soal-tarif-murah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pugam.com\/9588\/heboh-ceo-uber-adu-argumen-dengan-driver-soal-tarif-murah\/","title":{"rendered":"Heboh! CEO Uber Adu Argumen dengan Driver Soal Tarif Murah"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
PUGAM.com<\/strong> – Beberapa hari yang lalu beredar sebuah video ketika CEO Uber, Travis Kalanick beradu argumen dengan driver Uber Black yang ditumpanginya. Keduanya berdebat soal tarif murah yang dinilai banyak merugikan para driver.<\/p>\n Video yang direkam menggunakan kamera dashboard<\/em> itu kemudian diserahkan oleh sang sopir kepada Bloomberg<\/em><\/a> untuk dipublikasikan.<\/p>\n Pada suatu malam di awal bulan Februari, CEO Uber Travis Kalanick melakukan perjalanan bersama kedua orang teman perempuannya menggunakan layanan premium dari Uber yaitu Uber Black.<\/p>\n Ketiganya duduk di kursi belakang dengan posisi Kalanick di bagian tengah diapit oleh kedua teman perempuannya. Di dalam mobil, ketiganya terlihat cukup menikmati perjalanan. Sesekali Kalanick bergoyang mengikuti irama musik yang dimainkan di dalam mobil.<\/p>\n Fawzi Kamel (37) tentu tak menyangka jika penumpangnya kali ini adalah CEO dari perusahaan di mana ia menjadi mitra dan secara tidak langsung Kamel memang bekerja untuknya.<\/p>\n Kamel yang telah bekerja sebagai driver Uber sejak tahun 2011 mungkin sudah lama ingin menyampaikan keluhan terkait tarif murah yang diberlakukan perusahaan akhir-akhir ini. Baginya, ini adalah momen yang tepat dan tentu tak akan ia sia-siakan begitu saja.<\/p>\n Saat tiba di tempat tujuan, kedua teman perempuan Kalanick turun lebih dulu dan sampai pada kondisi di mana hanya ada Kalanick dan Kamel saja di dalam mobil. Percakapan pun dimulai:<\/p>\n Kamel:<\/span><\/strong> “<\/span>You have a good one.”<\/span><\/em><\/p>\n Kalanick: <\/strong><\/span>“Good to see you man!”<\/span><\/em><\/p>\n Kamel:<\/strong> “Good to see you, too.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick mungkin berpikir bahwa perjalanan telah berakhir. Namun, ternyata Kamel telah menyadari sejak awal bahwa orang yang ia antarkan kali ini adalah CEO dari Uber, tentu ia tidak akan membiarkan Kalanick pergi begitu saja.<\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “I don’t know if you remember me, but it’s fine.”<\/em><\/span><\/p>\n Mereka berdua mulai berbincang dan Kalanick menjelaskan bahwa pihaknya akan mengurangi jumlah armada Uber Black untuk menurunkan tingkat kompetisi dan menguntungkan orang-orang seperti Kamel.<\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “You’re raising the standards, and you’re dropping the prices.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick:<\/strong> “We\u2019re not dropping the prices on Black.”<\/em><\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “But in general the whole price is…”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick:<\/strong> “We have to, we have competitors otherwise, we’d go out of business.”<\/em><\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “Competitors? Man, you had the business model in your hands. You could have the prices you want, but you choose to buy everybody a ride.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick:<\/strong> “No, no no. You misunderstand me. We started high-end. We didn’t go low-end because we wanted to. We went low-end because we had to because we’d be out of business.”<\/em><\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “What? Lyft? It’s a piece of cake right there.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick:<\/strong> “It seems like a piece of cake because I’ve beaten them. But if I didn’t do the things I did, we would have been beaten, I promise.”<\/em><\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “But people are not trusting you anymore. I lost US$97,000 because of you. I’m bankrupt because of you. Yes, yes, yes. You keep changing every day. You keep changing every day.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick:<\/strong> “Hold on a second, what have I changed about Black? What have I changed?”<\/em><\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “You changed the whole business. You dropped the prices.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick:<\/strong> “On Black?”<\/em><\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “Yes, you did.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick mulai emosi:<\/strong> “Bullshit!”<\/em><\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “We started with US$20.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick:<\/strong> “Bullshit!”<\/em><\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “What?”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick:<\/strong> “Some people don’t like to take responsibility for their own shit. They blame everything in their life on somebody else. Good luck!\u201d<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick pun keluar dari mobil tanpa menyelesaikan pembicaraan.<\/span><\/p>\n Kamel:<\/strong> “Good luck to you, but I know [you’re not] going to go far.”<\/em><\/span><\/p>\n Kalanick keluar mobil dengan sedikit membanting pintu, Kamel pun sempat mengeluarkan kata-kata kasar. Ketika aplikasi memintanya untuk memberikan rating<\/em> pada penumpang, Kamel hanya memberinya satu bintang.<\/p>\n Berikut videonya:<\/p>\n [pg_youtube_advanced url=”https:\/\/youtu.be\/gTEDYCkNqns” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]<\/p>\n Satu kejadian ini mungkin cukup untuk menggambarkan kondisi perusahaan saat ini secara keseluruhan, terutama tentang apa yang dirasakan oleh para driver Uber. Tak hanya di luar negeri, banyak driver Uber di Indonesia pun mengeluhkan hal yang sama.<\/p>\n Mereka menilai bahwa Uber terlalu berlebihan dalam menerapkan tarif promo bagi penumpang. Hal ini justru dinilai banyak merugikan driver. Tak jarang, perjalanan mengantarkan penumpang yang ditempuh dengan jarak puluhan kilometer hanya dihargai Rp0 saja alias gratis.<\/p>\n Tanpa ada promo, sebenarnya tarif yang diberlakukan Uber untuk layanannya sudah jauh lebih murah dibandingkan GOJEK atau bahkan Grab. Tulisan ini tentu tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak tertentu, khususnya perusahaan Uber.<\/p>\n Namun, diharapkan baik Uber sebagai penyedia layanan dan driver sebagai roda penggerak perusahaan dapat bersinergi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.<\/p>\n Konsumen terpenuhi kebutuhannya, driver sebagai pekerja terpenuhi kesejahteraannya dan Uber sebagai perusahaan dapat meraih keuntungan. Itu kan hakikat bisnis yang sebenarnya?<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"PUGAM.com – Beberapa hari yang lalu beredar sebuah video ketika CEO Uber, Travis Kalanick beradu argumen dengan driver Uber Black \n ...<\/a>","protected":false},"author":3,"featured_media":9591,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":"","two_page_speed":[]},"categories":[276],"yoast_head":"\n